My Frenemies ARE Keys (7)

Nggak terasa tulisan tentang kunci sudah mencapai seri 7. Yah.. Mau gimana lagi. Bener-bener frenemies sih.

Tapi kali ini cerita saya bukan tentang kunci untuk buka pintu atau lemari, melainkan tentang kunci masuk alias password.

Ternyata saya juga bermasalah dengan 'kunci' yang satu ini. Pernah waktu kuliah saya menulis cerita yang sudah beberapa halaman di komputer, dan biar aman saya gunakan password. Celakanya beberapa bulan kemudian ketika saya iseng ingin baca lagi, saya nggak bisa mengingat sama sekali password-nya. Bete....

Hal ini juga berlangsung di tempat kerja saya. Untuk catatan-catatan personal kadang saya berikan password biar lebih aman dan tidak ketauan tim IT kantor. Hiyyaaa. Malahan saya yang bingung pas mau buka lagi. Utak atik dengan semua kemungkinan yang ada, zero. Tiada hasil. Hiksss.. Sampai detik ini, saya masih belum  bisa baca catatan saya lagi. Super bete...

Karena beberapa kejadian menyebalkan itu, saya jadi sangat berhati-hati saat buat password untuk apa saja. Harus mudah diingat, nggak gampang ditebak dan familiar bagi saya. Nah.. Untuk laptop kantor yang saya gunakan untuk bekerja, saya punya triknya. Selain menggunakan finger screen (laptop saya kan canggih), saya menggunakan kunci yang paling aman. Kunci alias password yang bikin teman-teman IT saya antara tidak percaya, terkagum-kagum dan keheranan dengan entah kebodohan atau malah kesuper-jeniusan saya. Saya gunakan passwordnya yaitu nomor telepon kantor...!! Gampang kaaaannnnn...

-the curly-

You Might Also Like

0 komentar